HUBUNGAN KEMAMPUAN SERVIS FLOAT DENGAN
PENGETAHUAN SERVIS FLOAT PADA ATLET
PUTRA KLUB BOLA VOLI DHAGSINARGA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Tri Haryanto
07602241055
PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bolavoli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri atas enam orang. Bola dimainkan diudara dengan melewati net, setiap regu hanya bisa memainkan bola tiga kali pukulan (Munasifah, 2008: 3).
Pada tahun 1895, bolavoli sudah diperkenalkan oleh Williem Morgan, tokoh pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA), di kota Holyoke, Massachusets, Amerika Serikat sebagai olahraga rekreasi di ruangan. Bola voli masuk ke Indonesia pada tahun 1928 yang dibawa oleh serdadu-serdadu Belanda dan guru (pelatih) yang didatangkan dari belanda sewaktu mereka bertugas di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, bekas Angkatan Perang Belanda yang bergabung dengan TNI, ikut mempopulerkan bolavoli (Munasifah, 2008: 3-5).
Berbagai pertandingan baik persahabatan maupun kejuaraan banyak dilakukan diberbagai daerah maupun tingkat nasional, kalaupun di tempat yang jauh kita bisa menyaksikan secara tidak langsung atau lewat pemancar televisi yang disiarkan secara langsung, permainan bolavoli sebenarnya tidak membutuhkan teknik-teknik yang tinggi atau rumit, tidak membutuhkan tenaga yang besar, tidak menghandalkan kekuatan, tidak membutuhkan biaya yang mahal tetapi permainan bolavoli hanya membutuhkan teknik, keterampilan yang mudah dan biaya yang cukup murah. Permainan bolavoli pada zaman sekarang banyak teknik-teknik yang baru para pelatih yang pandai dalam memodifikasi teknik maupun taktik yang sangat bagus, bahkan peraturan sekarang berbeda dengan peraturan pada zaman dulu, sehingga sebagai pelatih maupun atlet harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang bolavoli, untuk meraih prestasi kita harus berlatih secara teratur dan rajin, dengan berlatih secara teratur kita bisa mudah memperoleh prestasi, olahraga bolavoli adalah olahraga prestasi banyak pertandingan yang diselenggarakan di sekolah karena untuk mendapatkan bibit yang bagus.
Teknik servis dalam permainan bolavoli agar dapat menghasilkan servis yang baik mempunyai persyaratan tertentu sebagai modal dalam setiap melakukan servis. Untuk dapat melakukan servis yang baik dan diharapkan harus memiliki teknik, taktik dan fisik yang baik dan terlatih. Pada zaman sekarang servis bukan cuma awal dari sebuah permainan, hanya penyajian untuk lawan tetapi diartikan sebagai serangan yang mematikan untuk lawan. Oleh karena itu servis sangat berpengaruh bagi permainan bolavoli, jika melakukan servis tidak tepat akan menguntungkan pihak lawan karena tidak susah payah lawan mendapatkan nilai. Teknik servis sangat penting pada permainan bolavoli maka perlu pengetahuan seorang atlet tersebut.
Pengetahuan servis sangat penting bagi atlet untuk mengetahuai dan memanfaatkan hasil dari sebuah servis, baik dari kenerja, keberhasilan maupun ketepatan dari servis tersebut, kesalahan dari sebuah servis akan menyebabkan hasil servis yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan bahkan pindahnya servis, walaupun lawan salah posisi. Mengingat bahwa servis merupakan tombak atau serangan untuk mematikan lawan maka dari itu servis membutuhkan ketapatan dan kekuatan yang sangat optimal, ketepatan servis merupakan kunci dari keberhasilan servis, setiap pemain yang mempunyai pengetahuan dalam hal permainan bolavoli maka akan melakukan servis dengan semaksimal mungkin dan menempatkan pada posisi yang kosong, dan untuk menghasilkan servis yang baik atau keberhasilan servis membutuhkan kinerja dari individu tersebut dengan baik, baik dari segi awalan sampai akhiran sebuah servis tersebut.
Dalam suatu permainan bolavoli memiliki gaya servis yang berbeda-beda agar lawan sulit untuk menerima servis, servis float biasanya yang digunakan pemain untuk mematikan atau memberikan suatu nilai, karena servis ini mempunyai gerakan bola yang tidak dapat diprediksikan oleh lawan sehingga membuat lawan kesulitan dalam mempassing bola tersebut.
Dari berbagai uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul ”Hubungan Kemampuan Servis Float dengan Pengetahuan Servis Float pada Atlet Putra Klub Bolavoli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Banyak pemain bolavoli yang belum menguasai teknik dasar bermain bolavoli dengan baik.
2. Banyak pemain bolavoli yang belum memanfaatkan dari serangan servis.
3. Banyak pemain bolavoli yang belum menguasai servis float dengan baik.
4. Belum diketahui hubungan kinerja servis float dengan pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
5. Belum diketahui hubungan keberhasilan servis float dengan pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
6. Belum diketahui hubungan ketepatan servis float dengan pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
7. Belum diketahui hubungan kinerja, keberhasilan, ketepatan servis float terhadap pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran yang berbeda-beda perlu adanya batasan-batasan sehingga ruang lingkup penelitian ini menjadi jelas dan terarah pada sasaran. Berdasarkan berbagai identifikasi masalah diatas maka permasalahan akan dibatasi pada kinerja, keberhasilan, ketepatan servis float terhadap pengetahuan servis float pada atlet klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah hubungan kemampuan servis float terhadap pengetahuan servis float pada atlet putera klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul?”
E. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan kinerja servis float terhadap pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
2. Untuk mengetahui hubungan keberhasilan servis float terhadap pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
3. Untuk mengetahui hubungan ketepatan servis float terhadap pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
4. Untuk mengetahui hubungan kemampuan servis float terhadap pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
5. Untuk mengetahui sumbangan kemampuan servis float terhadap pengetahuan servis float pada atlet putra klub bola voli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
a. Mengetahui unsur-unsur yang penting dalam permainan bola voli
sehingga dapat dijadikan sebagai landasan pertimbangan dalam pembinaan
b. Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi untuk penelitian yang
akan datang.
2. Secara praktis
a. Sebagai bahan pertimbangan untuk menambah pengetahuan dalam menyusun strategi berkaitan dengan pemanfaatan servis float.
b. Sebagai salah satu pedoman pelatih untuk menyusun program latihan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desai Penelitian
Metode penelitian ini yang akan digunakan adalah jenis penelitian deskriptif yang bersifat korelasional. Penelitian Korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan, jika terdapat suatu hubungan, Seberapa besarkah hubungan tersebut dan berarti ataukah tidah hubungan tersebut. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel adalah gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati (Sugiyono,2003: 2) .
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada munculnya gejala atau faktor atau unsur yang lain, sedangkan variabel terikat adalah sujumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas (Hadari, 2007: 60-61). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu kemampuan servis float. Variabel terikatnya yaitu pengetahuan servis float.
Adapun desain penelitian ini adalah:
Y |
X |
Gambar 7. Desain Penelitian
Keterangan:
X = Variabel bebas(kemampuan servis float)
Y = Variabel terikat (pengetahuan servis float)
B. Devinisi Operasi Variabel Penelitian
1. Pengetahuan Servis
Pengertian pengetahuan servis adalah berbagai segala yang berhubungan dengan servis bola voli melalui informasi, pendidikan/pelatihan, media yang akan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali servis yang belum pernah di lihat/dirasakan. Penelitian ini dengan teknik angket yang diberikan kepada sampel.
2. Kemampuan servis
Pengertian kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Dalam penelitian ini cara melakukan pengukuran menggunakan dua cara yaitu pengukuran ketepatan servis dan kinerja melakukan servis
a). Ketepatan Servis
Pengertian ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu sasaran sesuai dengan tujuannya. Dalam penelitian ini cara pengukuranya menggunakan instrumen tes pengukuran servis permainan bola voli Laveage menurut Suharno HP (1982 : 75) “Pengujian reliabilitas dan validitas dengan perhitungan statistik menghasilkan reliabilitas 0,902 dan validitas 0,736”
b). Kinerja servis
Pengertian kinerja adalah prestasi yang diperlibatkan kemampuan kerja, sesuatu yang diharapkan. Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran kinerja servis float atlet.
c). Keberhasilan servis
Pengertian keberhasilan adalah keberhasilan berasal dari kata ”hasil” yang berarti sesuatu yang diadakan (di buat, dijadikan dsd) oleh usaha atau pikiran. Dalam penelitian ini cara menggunakan dengan instrumen test dengan bermain, dihitung berapa kali melakukan dan berapa nilainya dan dirata-rata, penilaiannya dengan kriteria-kriteria tertentu.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi (universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian) (Iqbal Hasan, 2002: 84). Populasi adalah sebagai sekumpul objek, orang, atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama(Furqon, 2002: 135). Populasi adalah abyek penelitian dengan batas-batas persoalan yang sudah cukup jelas (Djarwanto, 1982: 9). Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua individu sekumpulan subyek penelitian dan individu tersebut mempunyai karakteristik yang sama. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah atlet putra usia 15-19 tahun klub bolavoli Dhagsinarga Kabupaten Gunungkidul.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Iqbal Hasan, 2002: 84). Sampel adalah bagian dari suatu populasi(Furqon, 2002: 135). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Sugiyono, 2003: 61). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 24 anak dari jumlah keseluruhan populasi. Adapun syarat atau kriteria sampel yaitu: 1) Jenis kelamin laki-laki,2) Usia antara 15-19 tahun,3) Aktif mengikuti latihan.
4. Instrumen Penelitian dan Teknik pengumpulan data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan instrumen tes, pengukuran dan angket sebagai alat untuk untuk mengumpulkan data. Tes, pengukuran dan angket yang digunakan yaitu:
a. Pengetahuan servis
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan angket. Menurut Husaini(2004: 60)Angket adalah daftar peryataan atau pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung(melalui pos atau perantara).
Menurut Nasution(2000: 129) angket dapat dibagi menurut sifat jawaban yang diinginkan (1) tertutup (2) terbuka atau (3) kombinasi kedua macam itu dan cara menyampaikan atau adminitrasi angket itu.
Angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau peryataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Angket terbuka ini memberikan kesempatan penuh memberi jawaban menurut apa yang dirasa perlu oleh responden. Kombinasi angket terbuka dan angket tertutup banyak angket yang menggunakan kedua macam angket ini sekaligus. Di samping angket yang mempunyai sejumlah jawaban ditambah alternatif terbuka yang memberikan kesempatan kepada responden member jawaban.
Instrumen yang berupa angket tersebut terdiri atas peryataan positif dan negatif. Dan angket yang digunakan adalah angket tertutup, artinya jawaban atau isian telah dibatasi atau ditentukan sehingga subyak tidak lagi dapat memberikan respon menurut kebebasan seluas-luasnya. Sedangkan yang akan digunakan untuk mengukur adalah berdasarkan skala likert yang telah dimodifikasi.
Dalam skala likert yang asli tingkat kesetujuan responden terhadap statement dalam angket diklasifikasikan sebagai berikut:
SA : Strongly Agree = SS : Sangat Setuju
A : Agree = S : Setuju
UD : Undeciden = BM : Belum Memutuskan
DA : Disagree = TS : Tidak setuju
SDA : Strongly Disagree = STS : Sangat Tidak Setuju
Menurut Sutrisno Hadi (1991: 19 – 20), modifikasi terhadap skala likert dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang terkandung oleh skala lima tingkat, dengan alasan-alasan seperti yang dikemukakan dibawah ini :
Modifikasi skala likert meniadakan kategori jawaban yang ditengah berdasarkan tiga alasan : pertama kategori Undeciden itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setujupun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang ganda arti (multi interpretable) ini tentusaja tidak diharapkan dalam suatu instrumen. Kedua, tersedianya jawaban yang ditengah itu menimbulkan kecenderungan jawaban ketengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan pendapat responden, kearah setuju atau kearah tidak setuju. Jika disediakan kategori jawaban itu akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring para responden.
Tabel1. Skor jawaban
Jawaban | Skor pernyataan positif | Skor peryataan negatif |
Sangat setuju | 4 | 1 |
Setuju | 3 | 2 |
Tidak setuju | 2 | 3 |
Sangat tidak setuju | 1 | 4 |
b. Kemampuan Servis
a). Ketepatan Servis
Adapun petunjuk instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tes
Karena penilitian ini adalah mengukur ketepatan servis dalam permainan bolavoli, maka instrumen tes menggunakan pengukuran servis permainan bola voli dari laveage (Suharno HP, 1979 : 75). Tujuan tes ini untuk mengukur ketepatan servis bola voli. “Pengujian reliabilitas dan validitas dengan perhitungan statistik menghasilkan reliabilitas 0,902 dan validitas 0,736” Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 245) kriteria reliabilitas tes adalah sebagai berikut :
0,800-1,00 : tinggi
0,600-0,800 : cukup
0,400-0,600 : agak rendah
0,200-0,400 : rendah
0,000-0,200 : sangat rendah (tidak berkolerasi)
Dengan reliabilitas 0,902 dan validitas 0,736, maka berdasarkan data tersebut menurut Suharsimi Arikunto instrumen dalam penelitian ini mempunyai keajegan dan kesahihan. Sehingga tes servis bola voli dari Laveage tersebut dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.
2. Alat
Alat dan perlengkapan yang dipakai yaitu:
a. Lapangan bolavoli
b. Bola voli
c. Peluit
d. Net
e. Meteran
f. Kapur putih
g. Formulir dan alat tulis
3. Testor
Jumlah testor sebanyak 2 orang yaitu :
a. Pengawas 1 orang bertugas mengamati dan mengawasi jatuhnya bola pada petak sasaran.
b. Pencatat hasil 1 orang bertugas mencatat hasil yang dicapai oleh atlet.
4. Pelaksanaan tes
1. Sampel dipanggil satu-persatu sesuai dengan daftar yang telah disusun.
2. Sampel melakukan servis sesuai dengan peraturan yang berlaku (PBVSI).
3. Setiap sampel melakukan servis sebanyak 10 repetisi.
4. Setiap servis mendapat nilai sesuai dengan nilai petak tempat jatuhnya bola, jika bola jatuh pada garis maka diberi nilai sesuai dengan garis terdekat ( poin tinggi).
5. Nilai akhir adalah jumlah poin yang diperoleh dalam 10 repetisi melakukan servis.
Gambar 9
Petak Sasaran Servis Bola Voli dari Laveage
(Suharno HP, 1979 : 75)
b). Kinerja servis float
Tabel 2. Skor penilaian kinerja teknik servis
INDIKATOR PENILAIAN TEKNIK SERVICE
Teknik service | Indikator | Penilaian | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
a. Sikap Awal b. Sikap Perkenaan c. Sikap Akhir | Kaki dalam posisi melangkah dengan santai, berat badan terbagi seimbang, bahu sejajar net, kaki dari tangan yang tidak memukul berada di depan, gunakan telapak tangan terbuka, pandangan kearah bola. Pukul bola di depan bahu lengan yang memukul, tanpa atau dengan sedikit spin, dengan 1 tangan, dekat tubuh, ayunkan lengan ke belakang dengan sikut ke atas, letakkan tangan dekat telinga, pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka, pertahankan lengan pada posisi menjangkau sejauh mungkin, awasi bola pada saat hendak memukul, pindahkan berat badan ke depan. Teruskan pemindahan berat badan ke depan, jatuhkan lengan dengan perlahan sebagai lanjutan, bergerak ke lapangan. | | | | |
Keterangan: Atlet melakukan service atas 10 kali, juri menilai kinerjanya.
c). Keberhasilan servis float
Dalam penelitian ini cara menggunakan dengan instrumen test dengan bermain, dihitung berapa kali melakukan servis float berapa nilainya dan dirata-rata, penilaiannya dengan kriteria-kriteria tertentu. Adapun penilaiannya sebagai berikut :
Tabel 3. Skor penilaian keberhasilan servis atas
Nilai | Kriteria |
1 | Diberikan jika bola tidak menyeberang dan keluar dari lapangan lawan. |
2 | Diberikan jika bola berhasil diterima dengan baik dan tepat mengarahkan dengan pengumpan |
3 | Diberikan jika bola berhasil diterima tetapi bola melenceng dan pengumpan berhasil mengambil bola/bisa diterima tetapi pengumpan tidak bisa mengambil |
4 | Diberikan jika bola langsung jatuh dilapangan lawan dan menghasilkan poin. |
2. Teknik Pengumpulan Data
Karena penelitian ini menggunakan tes, pengukuran dan angket, maka pengumpulan data tersebutakan dilakukan dengan teknik tes dan melakukan pengukuran. Test, pengukuran, dan angket nanti akan menghasilkan data-data yang akan dibutuhkan peneliti di dalam penelitian tersebut. Data penelitian ini di peroleh dari hasil penelitian pengetahuan servis float, kinerja servis float, keberhasilan servis float, dan ketepatan servis float.
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah Validitas (validity) menunjukan bahwa suatu pengujian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2008: 169). Uji data dalam penelitian digunkan korelasi product moment dengan formulasi sebagai berikut : (Sutrisno Hadi, 1991: 22)
rxy =
Keterangan:
= Jumlah skor dari tes pertama(x)
= Jumlah kuadrat dari skor tes pertama
Responden
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan teknik Uji Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach (sutrisno Hadi, 1991: 56).
Keterangan :
rtt = reliabilitas yang dicari
Vt = varians total
Vx = varians butir
M = jumlah butir pertanyaan
2. Uji Persyaratan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau menyimpang. Dalam penelitian ini, utuk uji normalitas menggunakan rumus chi-kuadrat.
Rumusnya sebagai berikut:
X²= ²
Keterangan: X² = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang Diobservasi
fh = Frekuensi yang Dihitung
b. Uji Linieritas
Uji Linieritas Bertujuan untuk mengetahui sifat hubungan antara data variable bebas dengan variable terikat. Untuk menguji linieritas dilakukan dengan uji F. Regresi dikatakan linier apabila harga F dihitung (observasi) lebih kecil dari F table.
Rumusnya sebagai berikut:
RK res
Keterangan:
Freg = Nilai garis regresi
R Kreg= Rerata kuadrat garis regresi
R K res= Rerata kuadrat garis residu
Dari analisis di atas bila diperoleh harga F selanjutnya dicocokan dengan harga pada table pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan m lawan N-m-i.
3. Analisis data
a. Analisis korelasi product moment
Analisis korelasi Product moment digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor 1, 2, 3, yaitu untuk mengetahui apakah variabel independen berhubungan secara signifikan terhadap variabel dependen. Rumus product moment dari Pearson, sebagai berikut
N = Total sampel
= Jumlah skor dari variable X
= Jumlah kuadrat dari variable X
b. Mencari koefisien korelasi berganda tiga variabel bebas
koefisien korelasi berganda adalah analisis data yang digunakan untuk mengetahui antara variable bebas X1X2X3 terhadap variabel terikat Y.
Rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
Ry(1,2,3,) : koefisien korelasi antara y dengan x1,x2,x3
b1 : besarnya kenaikan / penurunan y dalam satuan, jika
x1naik/turun satu satuan dan x2, x3 dan x4 konstan.
b2 : besarnya kenaikan / penurunan y dalam satuan, jika x2 naik/turun satu satuan dan x1, x3 dan x4 konstan.
b3 : besarnya kenaikan / penurunan y dalam satuan, jika
x3 naik/turun satu satuan dan x1,x2 dan x4 konstan.
b4 : besarnya kenaikan / penurunan y dalam satuan, jika
x4 naik/turun satu satuan dan x1,x2 dan x3 konstan.
c. Menguji apakah korelasi itu signifikan atau non signifikan
Analisis regresi adalah analisis varians garis regresi. Dalam analisis regresi ditumukan harga F garis regresi atau ditulis F reg dengan rumus:
Keterangan:
Freg = Harga F garis regresi
N = Cacah kasus(jumlah subyek)
m = Cacah preditor(jumlha variable bebas)
R2 = Koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor
d. Mencari persamaan regresi linear berganda dengan tiga variabel bebas
Menurut iqbal Hasan (2005: 254) regresi linear berganda adalah regresi dimana variable terikat dihubungkan dengan lebih dari satu variable yaitu tiga variable bebas namun masih menunjukan diagram hubungan linear.
Rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Y = variabel terikat
X1 = variabel bebas
X2 = variabel bebas
X3 = variabel bebas
X4 = variabel bebas
a, b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi linear berganda
a = nilai y, apabila x1= x2= x3= x4=0
b1 = besarnya kenaikan/ penurunan y dalam satuan, jika x1 naik/
turun satu satuan dan x2, x3, x4 konstan
b2 = besarnya kenaikan/ penurunan y dalam satuan, jika x2 naik/
turun satu satuan dan x1, x3 dan x4 konstan
b3 = besarnya kenaikan/ penurunan y dalam satuan, jika x3 naik/
turun satu satuan dan x1, x2 dan x4 konstan
b4 = besarnya kenaikan/ penurunan y dalam satuan, jika x4 naik/
turun satu satuan dan x1, x2 dan x3 konstan
e. Mencari sumbangan rekatif (SR) antara sesama preditor
Runusnya sebagai berikut:
Prediktor = X1 = SR% =
Prediktor = X2 = SR% =
Keterangan:
SR%X = Sumbangan relatif %
a1 = Koefisien prediktir X1
a2 = Koefisien prediktir X2
Sumbangan Efektif (SE)
Rumus:
SE%X1 = SR%X1xR2
SE%X2 = SR%X2xR2
Keterangan:
SE% = Sumbangan efektif%
SR% = Sumbangan relatif%
R2 =Koefisien determinatif